kenapa keyboard qwerty bukan abcd

 Mari kita bahas lebih dalam tentang sejarah dan alasan di balik tata letak keyboard QWERTY.


Pada akhir abad ke-19, Christopher Latham Sholes, seorang jurnalis dan penemu, mengembangkan mesin tik pertama yang sukses secara komersial. Tata letak QWERTY diciptakan untuk mengatasi masalah mekanis yang sering terjadi pada mesin tik awal. Ketika operator mengetik terlalu cepat, tuas-tuas mesin tik sering kali saling bertabrakan dan macet. Dengan menempatkan huruf-huruf yang sering digunakan secara terpisah, tata letak QWERTY membantu mengurangi kemungkinan kemacetan ini.


Selain itu, tata letak QWERTY juga dirancang untuk membantu operator telegraf dalam menerjemahkan kode Morse dengan lebih efisien. Pada masa itu, operator telegraf harus mengetik pesan dengan cepat dan akurat, dan tata letak QWERTY membantu mereka melakukan hal ini dengan lebih baik.




Meskipun ada tata letak alternatif seperti Dvorak yang diklaim lebih efisien dan ergonomis, QWERTY telah menjadi standar industri. Salah satu alasan utama mengapa QWERTY tetap dominan adalah karena banyak orang sudah terbiasa menggunakannya, dan mengubah kebiasaan mengetik bisa memakan waktu dan usaha yang signifikan.


Tata letak Dvorak, yang dikembangkan oleh Dr. August Dvorak pada tahun 1930-an, dirancang untuk mengurangi gerakan jari dan meningkatkan kecepatan serta akurasi mengetik. Namun, meskipun beberapa studi menunjukkan bahwa Dvorak lebih efisien, adopsi luasnya terhambat oleh dominasi QWERTY dan biaya serta kesulitan dalam beralih ke tata letak baru.




Selain QWERTY dan Dvorak, ada juga tata letak keyboard lain seperti Colemak dan Workman yang mencoba menawarkan keseimbangan antara efisiensi dan kenyamanan. Namun, seperti halnya Dvorak, mereka belum mampu menggantikan QWERTY sebagai standar utama.

Comments

Post a Comment